MAKALAH
SISTEM TERDISTRIBUSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Sistem Operasi
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Sistem Operasi
Dosen
pengampu :
Sy.
Yuliani S.Kom., M.T
oleh
Khusnul
Khotimah
|
(1167050088)
|
Lita
Arinda
|
(1167050089)
|
Novi
Amalia Hidayat
|
(1167050117)
|
Silmi
Azdkiatul Athqia
|
(1167050149)
|
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melipahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTE TERDISTRIBUSI“
dengan baik dan lancar.
Kami
juga meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekurangan ,kesalahan
bahkan kata-kata yang tidak berkenan dihati dan disisi lain kami sangat
mengharapkan ada masukan baik kritik maupun saran dari pembaca. Sehingga
penyusun dapat memperbaiki apa yang jadi kekurangan kami karena tidak ada manusia
yang sempurna kecuali Allah.
Akhir
kata semoga makalah ini bermanfaaat bagi kami sendiri khususnya maupun semua
pihak pada umumnya
Terimakasih
Bandung, April
2018
Hormat Kami
Penulis
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
BAB
II PEMBAHASAN
BAB
III PENUTUP
BAB I
PENDAHULAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan pesat teknologi informasi menyebabkan
bertambahnya permintaan suatu sistem, baik berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak yang dapat digunakan dengan baik dan cepat.
Permintaan yang terus bertambah ini
tidak sebanding dengan kemampuan perangkat keras yang ada. Salah satu cara untuk
mengatasi hal itu dibuat pengembangan di sisi perangkat lunak dengan membuat
suatu sistem virtual di mana beberapa perangkat keras atau komputer dihubungkan
dalam jaringan dan diatur oleh sebuah sistem operasi yang mengatur seluruh
proses yang ada pada setiap komputer tersebut sehingga memungkinkan proses
berjalan dengan cepat. Sistem operasi yang mengatur proses ini sering disebut
sebagai sistem operasi terdistribusi.
Sistem operasi terdistribusi ini
sekarang menjadi trend, terutama untuk research yang kadang membutuhkan cpu
yang sangat cepat untuk melakukan perhitungan yang sangat kompleks. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai sistem operasi terdistribusi, terutama untuk
mengetahui apa dan bagaimana cara sistem ini bekerja.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud defenisi system terdistribusi ?
2.
Apa yang
dimaksud karakteristik sistem terdistribusi ?
3.
Apa saja tujuan
sistem terdistribusi ?
4.
Apa yang
dimaksud transparansi dan penamaan pada sistem terdistribusi ?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui defenisi system terdistribusi
2. Untuk
mengetahui karakteristik sistem terdistribusi
3. Untuk
mengetahui tujuan sistem terdistribusi
4. Untuk mengetahui transparansi dan penamaan pada sistem
terdistribusi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Terdistribusi
Sistem terdistribusi merupakan
sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori atau clock dan
terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local
Area Network atau pun melalui Wide Area Network dan dilengkapi dengan
sistem software tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi.
Proses dalam sistem terdistribusi dijalankan secara bersamaan (execute
concurrently) dimana proses berinteraksi untuk bekerjasama dalam mencapai
tujuan yang sama dan mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran informasi
yaitu pesan yang dikirim melalui jaringan komunikasi.
Infrastruktur Utama Aplikasi Sistem Terdistribusi
yaitu:
a.
Jaringan komputer baik dalam skala lokal (LAN),
metropolitan (MAN), skala luas (WAN) maupun skala global (internet).
b.
Beragam perangkat keras dan lunak, serta penggunaanya
yang berada dan saling terkait dalam sistemjaringan yang membentuknya.
Berdasar aspek-aspek Sistem Terdistribusi yang
disembunyikan, penyembunyian ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1.
Penyembunyian akses
sesorang yang bekerja dalam lingkungan sistem dapat
mengakses berbagai sumber daya yang berada dalam lingkungan tersebut untuk
penyelesaian pekerjaannya. Misalnya seorang sekretaris dapat mencetak
dokumen-dokumennya secara paralel, yaitu di local printer yang langsung
terhubung dengan komputer dimejanya maupun di remote printer dalam lingkungan
SisTer sehinggan pekerjaan pencetakan dokumen dapat segera diselesaikan.
2.
Penyembunyian lokasi
Penggunaan layanan transaksi tersebar tidak perlu mengetahui
lokasi basis data yang akan diakses. Pengguna layanan transaksi juga dapat
mengakses basis data dari mana saja sejauh memiliki fasilitas untuk mengakses
basis data yang bersangkutan. Misalnya
nasabah bank yang melakukan transaksi lewat ATM tidak perlu repot untuk
mengetahui letak basis data yang akan diakses. Nasabah juga dapat melakukan
transaksi dari ATM bank dimanapun.
3.
Penyembunyian kebersamaan
Pengelola data nasabah bank misalnya tidak perlu
bingung untuk melayani transaksi untuk nasabah tertentu, karena SisTer mampu
menangani transaksi yang terjadi bersama. Sebagai contoh : nasabah dapat
menarik dana dari mesin ATM, sedangkan pada saat yang sama ada rekanan dari
nasabah tersebut yang melakukan transfer dana ke rekening nasabah yang sama.
4.
Penyembunyian replikasi
Pengguna tidak terpengaruh apakah ia mengakses basis
data orisinil atau replilkasi. Misalnya, pengguna jasa ATM bank tidak perlu
direpotkan dengan basis data orisinil atau replikasi yang diakses. Contoh :
suatu waktu, sebuah bank yang berpusat di Jakarta melakukan replikasi basis
data di Surabaya untuk membantu melayani transaksi di Surabaya dan sekitarnya.
Nasabah di Surabaya yang semula dilayani oleh server Jakarta tidak melihat atau
direpotkan oleh penggantian server ini.
B. Karakteristis Sistem Terdistribusi
Karakteristik sistem
terdistribusi adalah sebagai berikut:
1. Concurrency of components
Pengaksesan suatu komponen/sumber daya (segala hal yang dapat digunakan bersama
dalam jaringan komputer, meliputi H/W dan S/W) secara bersamaan. Contoh:
Beberapa pemakai browser mengakses halaman web secara bersamaan.
2. No global clock Hal ini menyebabkan kesulitan dalam
mensinkronkan waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat. Dapat berpengaruh
pada pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses berebut ingin
masuk ke critical session.
3. Independent failures of
components Setiap komponen/perangkat dapat mengalami kegagalan namun
komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik.
C.
Tujuan Sistem Terdistribusi
1.
Koneksi pengguna dan sumber daya
Dalam penggunaanya sistem
terdistribusi sangat diperlukan karena:
a.
Performance : Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja
yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
b.
Distribution : Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih
baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan,
komersial)
c.
Reliability : Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin,
tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
d.
Incremental Growth : Mesin baru dapat ditambahkan jika
kebutuhan proses meningkat
e.
Sharing Data/Resource adalah : Segala hal yang dapat
digunakan bersama dalam jaringan komputer.Meliputi hardware (e.g. disk,
printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).
f.
Communication.
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia. Beberapa
contoh dari sistem terdistribusi yaitu :
a.
Internet, merupakan suatu bentuk jaringan global yang
menghubungkan komputer denga satu sama lainnya, yang dapat berkomunikasi dengan
media IP sebagai protokol.
b.
Intranet : jaringan yang teradministrasi secara local,
Biasanya proprietary, Terhubung ke internet (melalui firewall), menyediakan
layanan internal dan eksternal
c.
Sistem terdistribusi
multimedia biasanya digunakan pada infrastruktur internet
2.
Transparansi
a.
Access transparency :Sumber daya lokal dan remote di akses
dengan menggunakan operasi yang sama.
b.
Location transparency : Pengguna sistem tidak tahu
mengetahui keberadaan hardware dan software (CPU,…le dan data).
c.
Migration (Mobility) transparency :Sumber daya (baik berupa
Hardware dan/atau software) dapat bebas berpindahtanpa mengubah sistem
penamaan.
d.
Replication transparency : Sistem bebas untuk menambah …le
atau sumber daya tanpa diketahui oleh user (dalam rangkan meningkatkan kinerja)
e.
Concurency transparency :User tidak akan mengetahui
keberadaan user lain dalam sistem, walaupunuser tersebut menggunakan sumber
daya yang sama.
f.
Failure transparency :Aplikasi harus dapat menyelesaikan
proses nya walaupun terdapat kegagalanpada beberapa pada komponen sistem.
g.
Performance transparency :Beban kerja yang bervariasi tidak
akan menyebabkan turunnya kinerja sistem,hal ini dapat di capai dengan
melakukan automatisasi konfigurasi terhadapperubahan beban.
3.
Openes Keterbukaan
Salah
satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh sistem terdistribusi adalah opennes (keterbukaan) dan ‡exibility
(‡eksibilitas) :
a.
Setiap layanan (services) harus dapat di akses oleh semua
user.
b.
Mudah dalam implementasi, install dan debug services;
c.
User dapat membuat dan menginstall service yang telah dibuat
oleh siuser tersebut.
Aspek
kunci pada opennes :
a.
Interface dan Protocol yang standard (seperti protokol
komunikasi diinternet)
b.
Support terhadap keanekaragaman. ( dengan membuat midleware
seperti CORBA)
4.
Skalabilitas
Bertambahnya
kebutuhan terhadap sister, memungkinakan untuk memperbesar dan memperkecil
infrastruktur dari sistem tersebar itu sendiri.Perubahan ukuran ini tidak
mempengaruhi kinerja sistem yang sedang berjalan.Perubahan skalabilitas ini
meliputi pengguna dan perangakat keras dan lunak sistem terdistribusi.
Masalah-masalah
kemudian bisa muncul dari proses perluasan system tersebar ini, antara lain :
a.
Keterbatasan perluasan. Semakin banyak pengguna maupun
sumber yang dipakai menimbulkan
terjadinya masalah dalam :
1)
Pelayanan terpusat ( Centralized Services ). Banyak aplikasi
yang hanya di tangani oleh sebuah untuk
menangani banyaknya pengguna yang memakai aplikasi secara bersamaan.
2)
Data terpusat ( Centralized Data ) Sama halnya dengan
pelayanan terpusat, data terpusat mengakibatkan
masalah yang baru. Ini akibat keterbatasan dari media penyimpanan yang dimiliki
oleh sebuah komponen penyimpanan (storage).
3)
Algoritma terpusat ( Centralized Algorithm ) Dalam skala
luas sistem terdistribusi, sejumlah pesan yang cukup besar harus di route
melewati banyak bentuk.
b.
Hiding Comunication Latencies. Proses ini menyelesaikan
masalah trasnmisi sistem tersebar secara geografis yang diakibatkan oleh
keterbatasan kapasitas jaringan dan . Pada dasarnya proses ini menitikberatkan
pada dihindarinya waktu delay yang mungkin terjadi ( akibat luas dan jarak )
pada saat melakukan proses remote service.
c.
Distribution. Proses
distribusi melibatkan komponen, membagi kedalam bagian yang lebih kecil
kemudian di sebar didalam bagian-bagian komponen sistem tersebar. Contoh
penerapannya adalah pada Domain Name System ( DNS )
d.
Replication.
Replikasi dalam sistem tersebar mampu meningkatkan performansi dari
sistem tersebar dan menambah ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan system
e.
Konkurensi/kebersamaan ( Concurrency ). Proses dilakukan
secara simultan dan membagi sumber daya sehingga bisa digunakan secara bersama.
f.
Fault Tolerance. Kemampuan untuk tetap melakukan komputasi
ketika terjadi kesalahan : Deteksi/mask/toleransi kesalahan, Recovery terhadap kesalahan, Redundancy.
1)
Keanekaragaman ( Heterogeneity ). Sistem tersebar mampu
mendukung berbagai sistem operasi, perangkat keras, dan perangkat lunak.
2)
Keamanan ( Security ) Sistem tersebar harus dapat menangani
proses pengamanan yang memadai dalam setiap proses transaksi sistem tersebar
D.
Transparasi dan
Penamaan
1.
Transparasi
Tujuan penting dari sebuah sistem terdistribusi adalah
untuk menyembunyikan fakta bahwa proses dan sumber daya secara fisik
didistribusikan di beberapa komputer. Sebuah sistem terdistribusi yang mampu
menampilkan diri kepada pengguna dan aplikasi seolah-olah hanya satu sistem
komputer dikatakan transparan. Mari kita melihat apa jenis transparansi yang
ada di sistem terdistribusi, dan kemudian menjawab pertanyaan apakah
transparansi selalu diperlukan.
Akses transparansi berkaitan dengan perbedaan
bersembunyi dalam representasi data dan cara bahwa sumber daya dapat diakses
oleh pengguna. Sebagai contoh,, untuk mengirim integer dari workstation
berbasis Intel untuk mesin SPARC Sun mengharuskan kami memperhitungkan bahwa
Intel perintahnya byte dalam format little endian (yaitu, high-order byte
ditransmisikan pertama), dan bahwa prosesor SPARC menggunakan format big endian
(yaitu byte low-order ditransmisikan pertama). Perbedaan lain dalam
representasi data mungkin ada juga. Sebagai contoh, sebuah sistem terdistribusi
mungkin memiliki sistem komputer yang menjalankan sistem operasi yang berbeda,
masing-masing memiliki mereka sendiri konvensi penamaan file. Perbedaan dalam
konvensi penamaan, serta bagaimana file dapat dimanipulasi, semua harus
disembunyikan dari pengguna dan aplikasi
Kelompok penting dari jenis transparansi harus
dilakukan dengan lokasi sumber daya. Lokasi transparansi mengacu pada fakta
bahwa pengguna tidak dapat mengatakan di mana sumber daya yang secara fisik
terletak di sistem. Penamaan memainkan peran penting dalam mencapai
transparansi lokasi. Secara khusus, transparansi lokasi dapat dicapai dengan
menetapkan hanya nama logis untuk sumber daya, yaitu, nama-nama di mana lokasi
dari sumber daya tidak diam-diam dikodekan. Contoh dari nama seperti adalah
http://www.prenhall.com/index.html URL, yang tidak memberikan petunjuk tentang
lokasi Web Server utama Prentice Hall. URL tersebut juga tidak memberikan
petunjuk mengenai apakah index.html selalu berada di lokasi saat ini atau
baru-baru ini pindah ke sana. Sistem terdistribusi di mana sumber daya dapat
dipindahkan tanpa mempengaruhi bagaimana sumber daya yang dapat diakses
dikatakan untuk memberikan transparansi migrasi. Bahkan lebih kuat adalah
situasi di mana sumber daya dapat dipindahkan sementara mereka sedang tem
dikatakan untuk mendukung transparansi relokasi. Contoh transparansi relokasi
adalah ketika pengguna ponsel dapat terus menggunakan laptop nirkabel mereka
saat bergerak dari satu tempat ke tempat tanpa pernah (sementara) lepaskan.
Jenis terakhir dari transparansi yang sering dikaitkan
dengan sistem terdistribusi adalah ketekunan transparansi, yang berkaitan
dengan masking apakah sumber daya dalam memori volatile atau mungkin di suatu
tempat pada disk. Sebagai contoh, database objek yang berorientasi menyediakan
fasilitas untuk langsung memanggil metode pada objek yang tersimpan. Apa yang
terjadi di balik layar, adalah bahwa database memutuskan salinan pertama negara
objek dari disk ke memori utama, melakukan operasi, dan mungkin menulis negara
yang kembali ke penyimpanan sekunder.
2. Penamaan
Dalam sistem terdistribusi, nama
digunakan untuk merujuk kepada berbagai macam sumber daya seperti komputer,
layanan, file, serta pengguna. Penamaan adalah sebuah isu yang mudah diabaikan
tapi tetap mendasar dalam desain sistem terdistribusi. Nama memfasilitasi
komunikasi dan berbagi sumber daya. Sebuah nama diperlukan untuk meminta sistem
komputer untuk bertindak berdasarkan sumber daya tertentu; Misalnya, nama dalam
bentuk URL yang diperlukan untuk mengakses halaman web tertentu. Proses tidak
dapat berbagi sumber daya tertentu yang dikelola oleh sistem komputer kecuali
jika mereka dapat konsisten terhadap nama mereka. Pengguna tidak dapat
berkomunikasi dengan satu sama lain melalui sistem terdistribusi kecuali jika
mereka dapat nama satu sama lain, misalnya, dengan alamat email.
Nama tidak hanya sarana
identifikasi: deskriptif atribut yang lain. Kadang-kadang klien tidak tahu nama
entitas tertentu yang mereka cari, tetapi mereka memiliki beberapa informasi yang
menjelaskan hal itu. Atau mungkin memerlukan layanan dan tahu beberapa
karakteristiknya tetapi tidak tahu apa entitas yang mengimplementasikannya.
a.
Nama, Alamat, dan atribut
Proses
yang memerlukan akses ke sumber daya tertentu harus memiliki nama atau pengenal
untuk itu. Contoh nama yang terbaca manusia adalah nama file /etc/passwd, URL seperti http://www.cdk5.net/ dan
nama domain Internet seperti http://www.cdk5.net. Pengenal istilah kadang-kadang digunakan untuk
merujuk kepada nama yang hanya ditafsirkan oleh program. Referensi objek
terpencil dan menangani file NFS adalah contoh pengidentifikasi.
Pengidentifikasi yang dipilih untuk efisiensi yang mereka bisa melihat ke atas
dan disimpan oleh perangkat lunak. Needham [1993] membuat perbedaan antara nama
murni dan nama lain. Nama-nama yang murni hanya diterjemah bit pola. Nama-nama
bebas murni berisi informasi tentang obyek nama mereka; khususnya, mungkin
berisi informasi tentang lokasi objek. Nama-nama murni selalu harus dilihat
sebelum mereka dapat digunakan. Di sisi lain dari nama murni adalah objek-objek
Alamat: nilai yang mengidentifikasi lokasi objek dari pada objek itu sendiri.
Alamat efisien untuk mengakses objek, tetapi objek terkadang dapat dipindahkan,
sehingga alamat tidak memadai sebagai sarana untuk identifikasi. Sebagai
contoh, alamat email pengguna biasanya harus mengubah bila beralih di antara
organisasi atau penyedia layanan Internet; mereka tidak berada dalam diri yang
dijamin untuk merujuk kepada individu tertentu dari waktu ke waktu. Kita
mengatakan bahwa nama diselesaikan ketika itu diterjemahkan ke dalam data
tentang sumber daya bernama atau objek, sering untuk memohon tindakan atasnya.
Asosiasi antara nama dan objek disebut mengikat. Secara umum, nama terikat
untuk atribut objek yang bernama, daripada pelaksanaan objek sendiri. Sebuah
atribut adalah sebuah nilai properti yang berhubungan dengan objek. Sebuah
atribut kunci dari sebuah entitas yang biasanya relevan dalam sistem
terdistribusi adalah alamat. Sebagai contoh:
b.
DNS memetakan nama domain ke atribut komputer host:
alamat IP-nya, jenis entri (misalnya, referensi ke sebuah mail server atau host
yang lain) dan, misalnya, lamanya waktu entri host akan tetap valid.
c.
The X500 layanan direktori dapat digunakan untuk
memetakan nama seseorang ke atribut termasuk alamat email dan nomor telepon.
d.
The CORBA Service dan Jasa Perdagangan Penamaan
disajikan dalam Bab 8. Memetakan Layanan Penamaan nama objek remote ke
referensi objeknya jauh, sedangkan Layanan Trading memetakan nama objek remote
ke referensi objeknya terpencil, bersama-sama dengan jumlah sewenang-wenang
atribut yang menggambarkan obyek dalam hal dimengerti oleh pengguna manusia.
Perhatikan bahwa ‘alamat’ dapat dianggap hanya nama lain yang harus mendongak,
atau mungkin berisi nama seperti itu. Sebuah alamat IP harus mendongak untuk
mendapatkan alamat jaringan seperti alamat Ethernet. Demikian pula, browser web
dan klien email menggunakan DNS untuk menafsirkan nama domain di URL dan alamat
email.
e. Name
dan Service
Banyak
nama-nama yang digunakan dalam sistem terdistribusi khusus untuk beberapa
layanan tertentu. Sebagai contoh, pengguna situs jejaring sosial web twitter.com, memiliki nama sepertimagmapoetry bahwa tidak ada layanan lain
menyelesaikan. Juga, klien dapat menggunakan nama khusus layanan ketika meminta
layanan untuk melakukan operasi pada nama obyek atau sumber daya yang
dikelolanya. Misalnya, nama file yang diberikan ke layanan file ketika meminta
bahwa file dihapus, dan pengenal proses disajikan ke layanan manajemen proses
ketika meminta bahwa itu mengirimkan sinyal Nama-nama ini digunakan hanya dalam
konteks layanan yang mengelola objek bernama, kecuali bila klien berkomunikasi
tentang obyek bersama.
Nama
juga kadang-kadang diperlukan untuk merujuk kepada entitas dalam sistem
terdistribusi yang berada di luar ruang lingkup layanan tunggal. Contoh-contoh
utama dari entitas ini adalah pengguna (dengan nama yang tepat dan alamat
email), komputer (dengan hostname seperti http://www.cdk5.net) dan
jasa itu sendiri (seperti layanan file atau layanan printer). Dalam middleware berbasis obyek,
nama mengacu pada objek remote yang menyediakan layanan atau aplikasi.
Perhatikan bahwa banyak dari nama-nama ini harus dibaca oleh dan bermakna bagi
manusia, karena pengguna dan administrator sistem harus mengacu pada komponen
utama dan konfigurasi sistem terdistribusi, programmer perlu merujuk ke layanan
dalam program, dan pengguna harus berkomunikasi satu sama lain melalui sistem
terdistribusi dan mendiskusikan layanan apa saja yang tersedia di berbagai
bagian itu. Mengingat konektivitas yang disediakan oleh Internet, persyaratan
penamaan berpotensi di seluruh dunia dalam lingkup.
f.
Uniform Resource Identifier
Uniform
Resource Identifier (URI) [Berners-Lee et al. 2005] muncul dari kebutuhan untuk
mengidentifikasi sumber daya di Web, dan sumber daya Internet lain seperti
kotak surat elektronik. Tujuan penting adalah untuk mengidentifikasi sumber
daya dengan cara yang koheren, sehingga mereka semua bisa diproses oleh
perangkat lunak umum seperti browser. URL yang ‘seragam’ dalam sintaks mereka
menggabungkan bahwa tanpa batas waktu banyak jenis individu pengidentifikasi
sumber daya (yaitu, skema URI), dan
ada prosedur untuk mengelola namespace global skema. Keuntungan dari
keseragaman adalah bahwa hal itu memudahkan proses memperkenalkan jenis baru
dari identifier, serta menggunakan jenis yang ada identifier dalam konteks yang
baru, tanpa mengganggu penggunaan yang ada.
Sebagai
contoh, jika seseorang adalah untuk menciptakan jenis baru ‘widget’ URI, maka
URI widget mulai: harus mematuhi URI sintaks global,
serta aturan lokal yang ditetapkan untuk skema identifier widget. URI ini akan
mengidentifikasi sumber daya widget dengan
cara yang didefinisikan dengan baik. Tetapi bahkan perangkat lunak yang ada
yang tidak mengakses sumber daya widget masih
bisa memproses widget URI – misalnya, dengan
mengelola direktori yang mengandung mereka. Beralih ke contoh menggabungkan
pengidentifikasi yang ada, yang telah dilakukan untuk nomor telepon dengan
awalan mereka dengan nama skema tel dan
standardisasi perwakilan mereka, seperti dalam tel: +
1-816-555-1212. URI telini dimaksudkan
untuk penggunaan seperti link web yang menyebabkan panggilan telepon yang harus
dibuat ketika dipanggil.
g. Uniform
Resource Locator
Beberapa URI berisi informasi
yang dapat digunakan untuk mencari dan mengakses sumber daya; lain adalah
nama-nama sumber daya murni. Istilah Uniform akrab Resource Locator (URL) sering digunakan untuk URI
yang memberikan informasi lokasi dan menentukan metode untuk mengakses sumber
daya, termasuk URL ‘http’ diperkenalkan dalam Bagian 1.6. Sebagai contoh, http://www.cdk5.net/mengidentifikasi halaman web di
jalan yang diberikan (‘/’) di http://www.cdk5.net tuan rumah, dan menetapkan
bahwa protokol HTTP digunakan untuk mengaksesnya. Contoh lain adalah ‘mailto’
URL, seperti mailto: fred@flintstone.org, yang
mengidentifikasi kotak surat di alamat yang diberikan. URL adalah
pengidentifikasi yang efisien untuk mengakses sumber daya. Tapi mereka
menderita kerugian bahwa jika sumber daya dihapus atau jika bergerak,
mengatakan dari satu situs web yang lain, mungkin ada menjuntai link ke sumber
daya yang berisi URL lama. Jika pengguna mengklik link menggantung ke sumber
daya web, maka web server akan merespon baik bahwa sumber daya tidak ditemukan
atau – lebih buruk, mungkin – menyediakan sumber daya yang berbeda yang
sekarang menempati lokasi yang sama. adalah URN yang mengidentifikasi pesan
email yang berisi itu di lapangan ‘Pesan-Id’ nya. URI membedakan pesan dari
setiap pesan email lainnya. Tapi itu tidak memberikan alamat pesan di setiap
toko, sehingga operasi pencarian diperlukan untuk menemukannya.
Sebuah subtree khusus URI dimulai
dengan urn: telah disediakan untuk guci – meskipun,
sebagai pertengahan: contoh menunjukkan, tidak semua guci
yang urn: URI. The URI terakhir guci diawali adalah semua bentuk urn: Ruang nama: namespace-SPECIFICNAME. Sebagai
contoh, urn: ISBN: 0-201-62433-8 mengidentifikasi buku yang menanggung nama
0-201-62433-8 di standar skema penamaan ISBN. Sebagai contoh lain, (diciptakan)
Nama urn: doi: 10,555 / musik-pop-1234 mengacu pada
publikasi yang disebut musik-pop-1234 dalam
skema penamaan penerbit yang dikenal sebagai 10,555 di
Digital Object Identifier (DOI) skema [ http://www.doi.org].
Ada layanan resolusi (layanan nama, dalam terminologi
bab ini) seperti Sistem penanganan [www.handle.net] untuk
menyelesaikan guci seperti DOI untuk sumber daya atribut, tapi tidak ada yang
digunakan secara luas. Memang, ada terus menjadi perdebatan di Web dan Internet
komunitas penelitian tentang sejauh mana terpisah kategori guci diperlukan.
Salah satu aliran pemikiran adalah bahwa ‘URL dingin tidak berubah’ – dengan
kata lain, bahwa setiap orang harus menetapkan URL ke sumber daya dengan
jaminan tentang kelangsungan mereka acuan. Terhadap sudut pandang adalah
pengamatan bahwa tidak semua orang berada dalam posisi untuk membuat jaminan
tersebut, yang membutuhkan sarana untuk mempertahankan kontrol dari nama domain
dan mengelola sumber daya dengan hati-hati.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem
terdistribusi merupakan sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori
atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi,
yaitu melalui Local Area Network atau pun melalui Wide Area
Network dan dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk
fasilitas komputer terintegrasi.Karakteristis Sistem
Terdistribusi diantranya adalah Concurrency of components, Penyembunyian lokasi, Independent
failures of components
Tujuan dari system
terdistribusi diantaranya adalah untuk Koneksi pengguna dan sumber daya,
Transparansi openes (Keterbukaan) dan skalasi. Padansistem terdistribusi Akses
transparansi berkaitan dengan perbedaan bersembunyi dalam representasi data dan
cara bahwa sumber daya dapat diakses oleh pengguna. Sebagai contoh dan Penamaan
adalah sebuah isu yang mudah diabaikan tapi tetap mendasar dalam desain sistem
terdistribusi. Nama memfasilitasi komunikasi dan berbagi sumber daya. Sebuah
nama diperlukan untuk meminta sistem komputer untuk bertindak berdasarkan
sumber daya tertentu.
B.
Saran
Penulis menyusun makalah ini agar pembaca lebih mudahdalam memahami materi
yang penulis susun mengenai materi manajemen dan organisasi. Untuk itu penulis
berharap pembaca dapat mudah belajar menggunakan makalah ini
DAFTAR PUSTAKA
Fajrillah. (2011). Sistem Operasi KOmputer.
Bogor: Ghalia Indonesia.
http://
teknk-informatika.com/Sistem-Operasi
http://
kambing.ui.ac.id/bebas/v06/kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-2/ch05.html.